Blogger

Saturday 26 November 2016

Curhatan Karyawan

Sepuluh Hal yang Tidak Diungkapkan Karyawan di Tempat Kerja No news is a good news. Mungkin sebagian orang pernah mendengar pepatah lama tersebut. Di sebuah perusahaan seringkali atasan beranggapan bahwa ketika semuanya berjalan smooth maka semuanya baik-baik saja. Tidak ada keluhan atau masalah apapun dari karyawan. Padahal bisa jadi sebetulnya banyak hal yang ingin disampaikan namun karyawan memilih diam saja karena menganggap atasan mereka terlalu defensif atau tidak akan menggubris. Dengan tidak adanya kepercayaan yang kuat pada atasan serta komunikasi dua arah yang tidak berjalan dengan baik, maka kesepuluh hal ini mungkin tidak akan pernah anda dengar dari karyawan. 1. “Saya sedang mencari pekerjaan baru.” Tidak perlu merasa terkejut ketika karyawan tiba-tiba mengajukan resign karena sudah mendapat pekerjaan lain. Sekali itu terjadi, maka sudah terlambat segala usaha yang dilakukan untuk mempertahankan karyawan. Ada banyak alasan yang membuat karyawan memutuskan berpindah kerja. Kunci untuk mempertahankan karyawan terbaik di tempat kerja adalah menanggulangi ketidakpuasan kecil sebelum ketidakpuasan tersebut menjadi masalah yang semakin besar. 2. “Saya tidak terlalu sibuk dan dapat mengerjakan yang lain.” Tidak banyak karyawan yang meminta pekerjaan tambahan pada manajernya. Kebanyakan orang akan mencari-cari agar terlihat sibuk dan memperlihatkan seolah mereka melakukan hal penting. Sebagai seorang atasan kewajibannya adalah memastikan karyawannya merasa tertantang, produktif, dan terlibat dalam pekerjaan dengan prioritas tinggi. 3.”Anda sangat buruk dalam hal tertentu.” Setiap individu memiliki kelemahan. Namun cukup riskan bagi karyawan jika yang harus menyampaikan kekurangan atasannya. Meminta feedback dan le bih penting lagi, merespon segala sesuatu tidak secara defensif akan membantu karyawan memback up kekurangan atasannya. 4. “Anda menunjukkan keakraban berlebihan.” Mungkin diluar pekerjaan anda memiliki kedekatan dengan beberapa bawahan dibandingkan bawahan yang lain. Anda berpendapat jika hal ini wajar dan tidak akan mempengaruhi profesionalisme. Namun hati-hati karena sesungguhnya kedekatan ini akan menimbulkan persepsi bahwa pertemanan anda mungkin mempengaruhi profesionalisme di tempat kerja. 5. “Kami berharap anda bisa memberikan kami ruang untuk kehidupan kami.” Memang bukan hal yang salah bergabung makan atau ikut karaoke dengan bawahan anda. Hal ini sesekali dapat dilakukan. Bagaimanapun juga anda tetaplah atasan. Tetap penting menjaga jarak pergaulan dengan bawahan. Karena manajer terbaik sekalipun akan jadi topik yang dibicarakan saat sedang berkumpul. 6. “Anda tidak memiliki petunjuk tentang apa yang saya lakukan dan juga tidak terlihat peduli.” Dalam menyelesaikan pekerjaannya, karyawan berekspektasi atasannya memiliki pemahaman yang baik tentang apa yang sedang mereka kerjakan. Hal terpenting, mereka ingin pekerjaannya tidak disepelekan dan mendapat apresiasi. 7.”Rekan kerja saya melakukan kesalahan namun tidak bertanggungjawab.” Banyak kasus dimana rekan kerja melakukan kesalahan yang dilimpahkan pada orang lain atau melakukan pembelaan agar terbebas dari hukuman. Tidak seorangpun suka mengadukan rekan kerjanya, oleh karena itu atasan wajib peka dan objektif pada hal-hal yang terjadi di tempat kerja. Atasan wajib memahami karakter karyawan. Siapa yang suka mengkambinghitamkan orang lain dan siapa yang dikambinghitamkan. 8. “Saya sedang berbicara dengan anda, dan anda tidak memperhatikan.” Apakah sebagai atasan anda sudah merasa mencurahkan 100% perhatian pada karyawan? Apakah anda sibuk mengecek email, melakukan multitasking, atau melamunkan hal-hal lain saat sedang berinteraksi dengan karyawan? Karyawan berhak atas perhatian penuh dan akan kehilangan respek saat mereka merasa tidak mendapatkannya. 9. “Anda tidak selucu yang anda pikirkan.” Ini merupakan realitas yang kejam namun nyata di dunia kerja. Hanya karena karyawan anda tertawa saat anda berusaha melucu, tidak berarti anda benar-benar lucu. Itulah apa yang karyawan akan lakukan di depan atasannya. Tidak ada salahnya mengoreksi diri, apakah humor anda terlalu sarkas, tidak sopan atau kurang pantas dilontarkan. 10. “Saya benar-benar tidak menyukai anda.” Kebanyakan manajer ingin disukai oleh semua karyawannya. Tapi ingin disukai oleh siapa saja merupakan hal yang tidak realistis dan bukan tujuan yang tepat sebagai seorang pemimpin. Menjadi seorang pemimpin bukanlah kontes popularitas. Akan lebih penting jika anda disegani dan dihormati karyawan. (dee/bs)

No comments:

Post a Comment